Pencarian

Prinsip, Cara dan Proses Pelaksanaan dalam Dwifungsi ABRI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Pada awal kelahirannya (mulai 5 Oktober 1945) hingga awal era Orde Baru, ABRI bersifat profesional, artinya mereka bertindak sebagai pekerja profesi di bidang pertahanan dan keamanan, pengawal dan penjaga keamanan dalam negeri dari berbagai ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan yang mengancam kehidupan rakyat, pemerintah, dan bangsa Indonesia.
“Dwifungsi ABRI” mengandung arti bahwa ABRI mempunyai dua tugas, yakni sebagai militer, dan juga sebagai sipil. (Hassan Masdoeki, 1997: 105). Dengan kata lain, di samping sebagai kekuatan pengamanan (stabilisator), juga bertindak sebagai kekuatan penggerak pembangunan masyarakat (dinamisator).
Dalam perjalanan sejarahnya, ABRI di masa Orde Baru mulai mengefektifkan kegiatan Dwifungsi-nya, walaupun sebenarnya mereka sudah menyatu dengan masyarakat semenjak berdiri dan berjuang mempertahankan kemerdekaan. Namun pada masa Orde Baru, malah dijadikan alat politik oleh penguasa. Banyak peristiwa-peristiwa yang terjadi di masyarakat (demonstrasi, kriminal, kritik terhadap pemerintah) dihadapi pemerintah dengan tindakan refresif.
Jenderal TNI (Purn.) Abdul Haris Nasution, Letnan Jenderal TNI (Purn. Marinir) Ali Sadikin, Letnan Jenderal TNI (Purn) HR. Darsono, Jenderal Polisi (Purn.) Hoegeng Iman Santoso dan 46 kawan-kawannya yang tergabung dalam “Petisi 50” menilai bahwa Dwifungsi ABRI telah keluar dari relnya, telah melenceng dari tujuan semula (membantu rakyat membangun bangsa). Para perwira ABRI malah larut dalam kegiatan birokrasi (seperti menjadi gubernur, dan bupati), juga menjadi pengusaha/konglomerat, sehingga ia lupa pada profesi utamanya sebagai petugas keamanan bangsa.
Pasca kejatuhan rezim Soeharto (Orde Baru), ABRI kembali ke barak, (Back to Basic), dan istilahnya pun dikembalikan menjadi TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan POLRI yang terpisah. Keduanya dipimpin oleh Panglima TNI dan Kapolri. Bahkan pada era pemerintahan SBY-YUSUF KALLA, tidak ada lagi wakil mereka di MPR. ABRI telah ikhlas meninggalkan politik praktisnya, yang telah sekian lama terdidik oleh rezim Orde Baru.
Untuk lebih lengkapnya silahkan download via Adf.ly di sini

No comments: